Jakarta (ANTARA) - Bayangkan Anda tengah asyik menempuh perjalanan dengan kereta, tiba-tiba bumi bergetar karena gempa. Tak lama kemudian, rangkaian kereta pun berhenti. Lalu, mengapa langkah penghentian ini perlu dilakukan setiap kali gempa terjadi?
Hal ini baru saja terjadi, ketika gempa dengan kekuatan magnitudo 4,9 menggoyang wilayah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu (20/8) malam sekitar pukul 19.45 WIB.
Pusat gempa berada sekitar 14 kilometer di tenggara Kabupaten Bekasi dengan kedalaman 10 kilometer. Getarannya bahkan dirasakan hingga Jakarta, Depok, Tangerang, dan Purwakarta.
Sebagai langkah antisipasi, KAI Commuter langsung menghentikan sementara perjalanan KRL untuk memeriksa dan memastikan kondisi rel tetap aman. Tindakan penghentian ini menjadi prosedur penting demi keselamatan penumpang setiap kali gempa terjadi.
“Telah terjadi gempa pada pukul 19.45 WIB. Perjalanan Commuter Line diberhentikan sementara waktu guna pengecekan jalur terlebih dahulu secara menyeluruh. Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan perjalanan Anda. Kami imbau tetap ikuti arahan dari petugas,” tulis salah satu postingannya @commuterLine melalui akun X-nya.
Pemberhentian ini bukan sekadar prosedur standar, melainkan langkah vital untuk melindungi keselamatan penumpang dan menjaga jalur rel tetap aman. Ada alasan ilmiah dan teknis di balik aturan ini, yang menjadikannya salah satu protokol keselamatan paling penting dalam dunia perkeretaapian.
Berikut ini adalah alasan mengapa kereta api harus berhenti setelah terjadi gempa bumi, berdasarkan informasi yang telah dihimpun dari berbagai sumber.
Baca juga: Perjalanan 12 kereta Daop Yogyakarta sempat dihentikan akibat gempa
Alasan kereta api berhenti setelah gempa bumi
1. Mencegah kecelakaan akibat jalur rusak
Guncangan gempa berpotensi merusak rel, jembatan, maupun terowongan. Pergeseran tanah bisa menimbulkan retakan atau patahan pada rel yang kadang tidak langsung terlihat. Bila kereta tetap berjalan di jalur yang rusak, risiko anjlok atau terguling sangat besar dan dapat berujung pada kecelakaan serius.
Selain itu, jika kereta masih melaju dengan kecepatan tinggi ketika gempa terjadi, penggunaan rem darurat justru bisa meningkatkan kemungkinan kereta keluar jalur dan menyebabkan korban lebih banyak.
2. Pentingnya pemeriksaan jalur
Setelah kereta dihentikan, tim khusus dari unit jalan dan jembatan akan turun untuk memantau serta memeriksa kondisi lintasan dan konstruksi pendukung. Langkah ini dilakukan agar bisa memastikan tidak ada kerusakan yang membahayakan perjalanan.
Kereta baru diizinkan melanjutkan perjalanan apabila jalur benar-benar dinyatakan aman. Proses pemeriksaan ini krusial untuk menjaga keselamatan seluruh penumpang.
Baca juga: Perjalanan 13 kereta api dihentikan saat gempa melanda Sumedang
3. Bagian dari SOP keselamatan
Menghentikan perjalanan kereta saat terjadi gempa bukan keputusan spontan, melainkan sudah menjadi bagian dari Prosedur Operasi Standar (SOP) PT Kereta Api Indonesia.
Melalui radio lokomotif terpusat, masinis akan mendapat instruksi serentak untuk berhenti. Biasanya, kereta akan berhenti di stasiun terdekat yang dinilai aman. Tindakan ini merupakan protokol resmi yang dirancang demi keselamatan penumpang dan awak kereta.
4. Melindungi penumpang
Penghentian perjalanan juga memberi kesempatan bagi penumpang untuk tetap aman dan tenang mengikuti instruksi petugas. Dengan kereta dalam keadaan berhenti, risiko cedera akibat guncangan mendadak dapat diminimalkan. Penumpang pun diimbau berpegangan pada tiang penyangga agar tidak terjatuh, sambil memperhatikan arahan petugas di dalam rangkaian.
Dengan berbagai alasan tersebut, jelas bahwa penghentian kereta api saat gempa bukanlah sekadar prosedur formalitas, melainkan langkah nyata untuk melindungi banyak nyawa.
Tindakan ini menegaskan betapa pentingnya sistem keselamatan transportasi publik yang terencana dengan baik. Bagi penumpang, memahami alasan di balik penghentian kereta saat gempa juga dapat menumbuhkan rasa tenang dan kepercayaan bahwa keselamatan selalu menjadi prioritas utama dalam setiap perjalanan.
Baca juga: PT KAI Daop 8 Surabaya pastikan jalur aman pascagempa
Pewarta: Sean Anggiatheda Sitorus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.