Jakarta (ANTARA) - PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) telah menyelesaikan penyaluran dana yang bersumber dari Saldo Anggaran Lebih (SAL) pemerintah sebesar Rp55 triliun, yang dialokasikan melalui pembiayaan ke berbagai segmen produktif, termasuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Direktur Utama BRI Hery Gunardi dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu. mengatakan dana disalurkan ke berbagai segmen pembiayaan, yang terbesar ke segmen mikro sebesar Rp28,08 triliun termasuk melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Kemudian, ke segmen korporasi sebesar Rp11,07 triliun dan diarahkan untuk mendukung pengembangan industri nasional.
“Penyaluran ini mendorong geliat ekonomi kerakyatan di tingkat akar rumput, sekaligus memperkuat fondasi sektor industri strategis sebagai penggerak ekonomi nasional,” ujar Hery.
Selain itu, disalurkan ke segmen komersial sebesar Rp10,13 triliun dan segmen konsumer sebesar Rp6,58 triliun, sebagai upaya memperkuat aktivitas ekonomi masyarakat melalui dukungan pembiayaan bagi pelaku usaha berskala menengah.
“Alokasi ini ditujukan untuk menjaga daya beli dan memastikan roda ekonomi tetap bergerak di berbagai lapisan,” ujar Hery.
Hery memastikan pembiayaan disalurkan secara selektif dan terukur ke sektor-sektor produktif yang mendorong pertumbuhan ekonomi, termasuk dalam mendukung berbagai program prioritas pemerintah.
“Seluruh proses penyaluran dilakukan secara prudent untuk memastikan pembiayaan benar-benar memberikan dampak yang optimal,” ujar Hery.
Ia mengatakan, BRI berkomitmen memperluas akses pembiayaan secara berkelanjutan untuk memperkuat fondasi perekonomian nasional.
“Dengan demikian, BRI akan terus memperkuat peran strategisnya dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dengan UMKM sebagai motor penggerak utamanya,” ujar Hery.
Pada September 2025, pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menempatkan dana sebesar Rp200 triliun kepada lima bank milik negara, dengan tujuan meningkatkan likuiditas di sistem perbankan dan mendorong pertumbuhan perekonomian nasional.
Rinciannya, BRI, Bank Mandiri dan BNI masing-masing mendapatkan dana senilai Rp55 triliun, sementara BTN senilai Rp25 triliun dan BSI senilai Rp10 triliun.
Baca juga: Ekonom: Injeksi dana Rp200 T bisa tambah PDB 0,6 poin persentase
Baca juga: Bank asing nilai injeksi Rp200 T ke Himbara bantu industri tekan CoF
Baca juga: Dana ke perbankan dan paket stimulus dinilai motor serap tenaga kerja
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.