Madiun (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (Kpw BI) Kediri, Jawa Timur melibatkan Tim Penggerak PKK Kota Madiun mengenalkan kegiatan Cinta Rupiah melalui program CEMARA (Cerdas Membentuk Keluarga Rupiah), yakni Training of Trainers (TOT) Cinta Bangga Paham (CBP) Rupiah.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri Deasi Surya Andriana mengatakan bahwa kegiatan tersebut bertujuan membekali para ibu PKK agar dapat menularkan pemahaman tentang cinta, bangga, dan paham rupiah kepada keluarga maupun lingkungan sekitar.
"Harapannya ibu-ibu bisa menularkan ilmu ke keluarga dan sekitar sehingga masyarakat bisa cinta dan bangga dengan rupiah," ujarnya dalam kegiatan peluncuran program CEMARA bersama TP PKK Kota Madiun di Rumah Dinas Wali Kota Madiun, Kamis.
Menurutnya, program tersebut mengedukasi tentang tiga hal penting, yakni cinta rupiah dengan menjaga fisik uang agar tetap baik, bangga rupiah dengan menggunakannya dalam transaksi di dalam negeri, dan paham rupiah dengan cara memperoleh, mengelola dan berhemat dalam penggunaannya.
Baca juga: Transaksi QRIS UMKM wilayah kerja BI Malang capai Rp5 triliun
Wali Kota Madiun Maidi dalam kesempatan tersebut menegaskan pentingnya mengelola rupiah dengan bijak agar dapat menunjang kehidupan di keluarga.
Ia mencontohkan bagaimana uang yang dimiliki sebaiknya diputar untuk usaha sehingga menghasilkan keuntungan, bukan dihabiskan untuk hal yang kurang produktif.
"Mengatur rupiah itu harus menunjang kehidupan. Ada TOT ini biar kalau dikasih modal, bisa diputar jadi bisnis, bukan untuk lainnya. Jangan mudah mematikan rupiah kalau uangnya belum banyak. Rupiah harus bergerak, misalnya untuk usaha, dan yang diambil itu untungnya, bukan modalnya," kata Wali Kota Maidi.
Ia ingin melalui program tersebut, para ibu PKK dapat menjadi agen perubahan dalam pengelolaan keuangan keluarga sekaligus menjaga rupiah.
Baca juga: BI Jateng gelar Olimpiade Cinta Bangga Paham Rupiah
Pewarta: Louis Rika Stevani
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.