Donatello, brand sepatu yang berdiri sejak 1999, mulai membuka gerai di Yogyakarta pada 2008. Namun, namanya baru dikenal luas setelah peristiwa erupsi Merapi pada 2010.
Saat akses jalan terputus dan penjualan terhenti, Donatello memutuskan menyumbangkan sekitar satu truk sandal dan sepatu untuk para pengungsi di Stadion Maguwoharjo, Sleman.
“Pada saat Merapi kan kita tidak bisa jualan ya, bangunan kita harus diperbaiki, jalan-jalan tertutup oleh abu. Sementara produk kita tentunya bakalan lama takut expired,” jelas Area Manager Donatello, Wawan Suparwanto, kepada Pandangan Jogja, Kamis (7/8).
“Nah, daripada expired akhirnya kita sumbangkan waktu itu kalau tidak salah sekitar satu truk lah. Kita sumbangkan ke tempat pengungsiannya di Lapangan Maguwoharjo kalau tidak salah. Toko-toko terdampak hampir semua toko tutup di Jalan Magelang maupun di kota waktu itu sampai ke Tugu juga,” lanjutnya.
Meski secara finansial merugi, aksi sosial tersebut justru membawa dampak positif jangka panjang. Donatello makin dikenal masyarakat Jogja dan usahanya berkembang pesat.
“Ya boncos pada saat itu, tapi kan niat kita baik, Allah pasti balas dengan kebaikan. Alhamdulillah selanjutnya toko kita setelah itu sudah banyak yang mengenal. Secara tidak langsung akhirnya audiens itu tahu, ternyata ada ada toko sepatu gitu di Jogja ini,” ungkap Wawan.
Kini, Donatello menjadi salah satu toko sepatu terbesar di Yogyakarta dengan koleksi lebih dari 30.000 model, mulai dari sepatu pesta, sepatu lari, sandal gunung, hingga alas kaki anak-anak dan lansia. Harga produknya berkisar Rp100 ribu hingga Rp700 ribu.
Di Jogja, gerai Donatello terdapat di dua lokasi: Jalan Suroto No. 5, Kotabaru dan Jalan Magelang Km. 6 No. 55, Sinduadi, Mlati, Sleman. Gerai buka setiap Senin–Jumat pukul 10.00–21.00 WIB, serta akhir pekan pukul 09.30–21.30 WIB.
Salah satu produk yang kini menarik perhatian adalah sepatu slip-ins, alas kaki praktis yang bisa dipakai tanpa bantuan tangan.