7 Prestasi Alexander Zwiers di Yordania, Modal Besar untuk Bawa Timnas Indonesia Lolos Piala Dunia?

Liputan6.com, Jakarta PSSI resmi menunjuk Alexander Zwiers sebagai Direktur Teknis baru pada Senin (25/8) malam WIB. Sosok asal Belanda ini dipercaya memegang peran strategis dalam membangun masa depan sepak bola Indonesia.

Penunjukan ini menjadi langkah serius federasi dalam memperbaiki struktur pembinaan, setelah Zwiers meninggalkan jejak prestasi gemilang bersama Federasi Sepak Bola Yordania (JFA).

Zwiers bukan sosok sembarangan di dunia kepelatihan dan pengembangan sepak bola. Ia pernah berkarier di berbagai negara dengan sistem sepak bola yang berbeda, mulai dari Belanda, Irlandia Utara, Qatar, Arab Saudi, Meksiko, Tiongkok, Kazakhstan, hingga Uni Emirat Arab.

Lahir pada 15 Juni 1975, Alexander Zwiers datang ke Indonesia dengan bekal segudang pengalaman dan kualifikasi kelas dunia. Ia memegang lisensi UEFA A, AFC-Pro, serta sertifikat instruktur AFC-Pro.

Bahkan, ia termasuk dalam 25 Direktur Teknis di dunia yang mengikuti program TD-Diploma, jenjang tertinggi dalam pendidikan untuk direktur teknis. Dengan rekam jejak tersebut, publik sepak bola Tanah Air tentu berharap besar pada kiprahnya bersama PSSI.

Selama memimpin bidang teknis di Yordania, Zwiers mencatatkan sederet capaian yang layak diapresiasi. Di sektor tim nasional pria, Yordania mampu menjadi runner-up Piala Asia AFC 2024, sebuah pencapaian historis dalam sepak bola mereka.

Tak hanya itu, Timnas U23 dan U16 juga menjuarai turnamen WAFF, serta secara konsisten melaju ke putaran final turnamen AFC di level kelompok usia. Lebih penting lagi, Zwiers berhasil menciptakan jalur pembinaan berkesinambungan dari U14 hingga U23, yang melahirkan 11 pemain muda untuk berkompetisi di divisi pertama.

Di sektor sepak bola wanita, prestasi Yordania juga meroket di bawah arahannya. Timnas wanita berhasil menjuarai Piala Arab dan mengoleksi empat gelar WAFF di berbagai kelompok usia, mulai dari tim senior, U19, hingga U15.

1. Tim Nasional Pria

• Runner-up Piala AFC 2024
• Juara WAFF U23 dan U16
• Konsisten lolos ke turnamen AFC (U20)
• 11 pemain muda naik ke Divisi Pertama
• Bangun jalur pembinaan dari U14 hingga U23

2. Tim Nasional Wanita

• Juara Piala Arab
• 4 kali Juara WAFF (Senior, U19, U15)

3. Sistem Pengembangan Pemain Muda

• Jalur pembinaan U10–U23, melibatkan 4.127 pemain/tahun
• Tim muda elit rutin main 28 laga kompetitif per musim

4. Identifikasi & Rekrutmen Bakat

• Unit khusus yang menilai 385 laga/tahun
• 3 Pusat Bakat Regional untuk U12–U15

5. Pengembangan Pemain Muda Klub

• Luncurkan Unit Skema Pemain Muda
• Fasilitasi pendidikan, bimbingan, pendanaan, dan pertukaran internasional

6. Keunggulan Pendidikan Pelatih

• Jordan jadi anggota ke-7 Konvensi AFC-Pro Asia
• Pelopor lisensi khusus (Kepala Pemain Muda, AFC A Youth, Analis Kinerja Teknis)
• Terapkan sistem Pengembangan Pribadi Pelatih

7. Dampak Akar Rumput

• Program Sepak Bola untuk Sekolah melibatkan 4.800 anak
• Latih 384 pendidik dalam sepak bola terpadu & perlindungan pemain