Liputan6.com, Jakarta Rasa nyeri sering kali datang tanpa mengenal waktu, baik berupa sakit gigi, nyeri otot, hingga kram menstruasi. Dalam situasi seperti ini, banyak orang mencari obat pereda nyeri yang efektif dan cepat bekerja. Salah satu obat yang sering diresepkan dokter adalah asam mefenamat, sejenis obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID).
Obat ini dikenal ampuh dalam meredakan nyeri ringan hingga sedang, terutama nyeri haid yang kerap mengganggu aktivitas sehari-hari. Selain itu, asam mefenamat juga memiliki sifat antiinflamasi yang membantu mengurangi peradangan. Namun, penggunaannya tidak boleh sembarangan karena berhubungan erat dengan risiko efek samping.
Liputan.com akan mengulas secara mendalam mengenai manfaat asam mefenamat, cara kerjanya, hal-hal yang perlu diperhatikan, serta menjawab pertanyaan umum masyarakat. Dengan pemahaman yang tepat, penggunaannya bisa lebih aman sekaligus memberikan manfaat optimal, Selasa (26/8/2025).
1. Meredakan Nyeri Ringan hingga Sedang
Asam mefenamat bekerja dengan cara menghambat enzim siklooksigenase (COX-1 dan COX-2) yang memproduksi prostaglandin—zat kimia penyebab peradangan, nyeri, dan demam. Dengan menekan produksi prostaglandin, obat ini efektif mengurangi nyeri akibat sakit gigi, sakit kepala, atau nyeri pasca operasi ringan. Menurut Mayo Clinic, asam mefenamat diresepkan untuk nyeri akut dengan durasi penggunaan singkat, biasanya tidak lebih dari satu minggu.
2. Mengatasi Dismenore (Nyeri Menstruasi)
Salah satu indikasi utama asam mefenamat adalah dismenore primer, yaitu nyeri haid yang muncul sebelum atau selama menstruasi. Prostaglandin yang meningkat saat haid memicu kontraksi rahim berlebihan sehingga menimbulkan nyeri. Studi yang dikutip oleh MedlinePlus menegaskan bahwa mefenamic acid efektif menurunkan intensitas nyeri menstruasi dan menjadi salah satu terapi lini pertama yang direkomendasikan dokter.
3. Efek Antiinflamasi
Selain analgesik, asam mefenamat juga memiliki efek antiinflamasi, sehingga dapat membantu pada kondisi peradangan ringan, misalnya nyeri sendi akibat artritis atau peradangan pasca cedera. Walaupun tidak menjadi pilihan utama jangka panjang, penggunaannya cukup bermanfaat untuk fase akut.
4. Efek Antipiretik (Penurun Demam)
Sebagaimana NSAID lain, asam mefenamat juga bisa menurunkan demam dengan menekan produksi prostaglandin di otak yang mengatur suhu tubuh. Namun, indikasi ini jarang digunakan karena tersedia obat antipiretik lain seperti parasetamol yang lebih aman untuk pemakaian luas.
5. Dukungan Pasca Bedah Ringan
Dalam beberapa kasus, dokter meresepkan asam mefenamat untuk mengurangi nyeri pasca prosedur bedah ringan atau tindakan gigi. Obat ini membantu pasien merasa lebih nyaman selama masa pemulihan.
Hal yang Perlu Diperhatikan
Meskipun bermanfaat, penggunaan asam mefenamat harus hati-hati karena berpotensi menimbulkan efek samping serius:
1. Risiko Jantung dan Stroke
Menurut MedlinePlus, NSAID termasuk mefenamic acid meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke, terutama bila digunakan jangka panjang. Pasien dengan riwayat penyakit jantung harus ekstra berhati-hati.
2. Masalah Lambung
Asam mefenamat bisa menyebabkan iritasi lambung, tukak, hingga perdarahan saluran cerna. Risiko lebih besar pada lansia, perokok, dan peminum alkohol.
3. Gangguan Hati dan Ginjal
Data dari NCBI (National Center for Biotechnology Information) menunjukkan bahwa mefenamic acid jarang sekali menimbulkan cedera hati, tetapi kasus hepatotoksisitas pernah dilaporkan. Selain itu, gangguan ginjal dapat muncul bila obat digunakan dalam dosis tinggi atau pada pasien dengan fungsi ginjal terganggu.
4. Interaksi Obat
Berdasarkan informasi Mayo Clinic, asam mefenamat dapat berinteraksi dengan banyak obat, seperti antikoagulan (warfarin), aspirin, ibuprofen, dan obat hipertensi. Oleh karena itu, selalu informasikan daftar obat yang sedang digunakan kepada dokter.
5. Kehamilan dan Menyusui
Penggunaan pada trimester akhir kehamilan berisiko mengganggu perkembangan janin, termasuk penutupan dini duktus arteriosus. Saat menyusui, keamanan obat ini belum sepenuhnya dipastikan sehingga perlu konsultasi dokter.
6. Batasan Usia
Tidak dianjurkan untuk anak di bawah 14 tahun karena keamanan dan efektivitasnya belum terbukti. Pada lansia, dosis mungkin perlu disesuaikan akibat risiko gangguan ginjal.
FAQ tentang Asam Mefenamat
1. Apakah asam mefenamat bisa dibeli tanpa resep dokter?
Tidak. Obat ini tergolong resep dokter karena memiliki risiko efek samping serius bila digunakan sembarangan.
2. Berapa lama boleh mengonsumsi asam mefenamat?
Umumnya hanya untuk jangka pendek, maksimal 7 hari untuk nyeri akut dan 2–3 hari untuk nyeri menstruasi, sesuai arahan dokter.
3. Apakah aman diminum saat perut kosong?
Tidak dianjurkan. Sebaiknya dikonsumsi bersama makanan atau susu untuk mengurangi iritasi lambung.
4. Apa yang harus dilakukan jika lupa minum satu dosis?
Segera minum saat ingat, kecuali sudah mendekati jadwal dosis berikutnya. Jangan menggandakan dosis.
5. Apa perbedaan asam mefenamat dengan parasetamol?
Parasetamol lebih aman untuk jangka panjang dan efektif untuk menurunkan demam, sedangkan asam mefenamat lebih kuat dalam meredakan nyeri dan peradangan, namun dengan risiko efek samping yang lebih besar.
Sumber Rujukan:
- Mayo Clinic. Mefenamic acid (oral route). www.mayoclinic.org
- MedlinePlus. Mefenamic Acid. medlineplus.gov
- NCBI. Mefenamic Acid. www.ncbi.nlm.nih.gov