Takaful Keluarga meluncurkan produk Takaful Perlindungan Kritis.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Risiko penyakit kritis kini menjadi perhatian utama di industri asuransi syariah. Biaya pengobatan yang tinggi dan dampaknya terhadap keuangan keluarga mendorong perusahaan asuransi menghadirkan produk khusus yang memberikan perlindungan finansial ketika kondisi darurat kesehatan terjadi.
Prinsip tolong-menolong yang melekat pada asuransi syariah dinilai relevan dalam memberikan jaminan atas risiko kesehatan yang tidak dapat diprediksi. Atas alasan itu, PT Asuransi Takaful Keluarga meluncurkan produk baru bertajuk Takaful Perlindungan Kritis bertepatan dengan peringatan Milad ke-31, di Graha Takaful Indonesia pada pertengahan Agustus.
Direktur Operasional Takaful Keluarga, Penny Hikmahwati, menyebut produk ini dibuat untuk menjawab tantangan baru dalam perlindungan kesehatan. “Dengan peluncuran Takaful Perlindungan Kritis, kami ingin menghadirkan ketenangan pikiran bagi masyarakat, karena risiko penyakit kritis tidak hanya berdampak pada kesehatan, tetapi juga pada kondisi finansial keluarga,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (26/8/2025).
Produk ini dirancang untuk memberikan santunan tunai kepada peserta yang terdiagnosis penyakit kritis, sehingga beban finansial akibat biaya pengobatan maupun kebutuhan sehari-hari dapat tereduksi.
Sebagai perusahaan yang berdiri sejak 1994, kata dia, Takaful Keluarga menegaskan fokusnya pada pengembangan produk berbasis syariah. Inovasi perlindungan penyakit kritis dipandang sebagai langkah strategis, mengingat penyakit tidak menular semakin meningkat dan menjadi beban kesehatan di Indonesia.