Jelang IIXS 2025, APJII Tekankan Hilirisasi Digital dan Peran AI di Indonesia

Liputan6.com, Jakarta - Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) akan menggelar 7th Indonesia Internet Expo & Summit (IIXS) 2025. Ajang ini menjadi panggung besar kolaborasi industri digital, startup, regulator, hingga investor global.

Acara puncaknya akan berlangsung pada 2–4 September 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, dan disebut sebagai ajang pameran digital terbesar di kawasan Asia Tenggara.

IIXS 2025 mengusung tema "Digital Downstream: Powering Indonesia Digital Transformation" untuk menekankan pentingnya hilirisasi digital dan pemerataan akses internet di era kecerdasan buatan (AI), sebuah tantangan besar yang kini dihadapi Indonesia.

Ketua Umum APJII, Muhammad Arif, menuturkan IIXS 2025 dirancang sebagai wadah strategis untuk mempertemukan seluruh pemangku kepentingan dalam satu ekosistem.

"IIXS 2025 kami dedikasikan sebagai wadah bersama bagi industri, pemerintah, dan masyarakat untuk memperkuat posisi Indonesia di peta ekonomi digital global,” ujarnya di sela konferensi pers IIXS 2025, Jumat (22/8/2025).

Arif menambahkan, hilirisasi digital harus benar-benar dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sehingga internet dapat menjadi pendorong utama pertumbuhan ekonomi nasional.

Dari sisi penyelenggaraan, IIXS 2025 mencatat pertumbuhan signifikan. Panitia mengumumkan jumlah peserta pameran tahun ini mencapai 927 exhibitor dari 18 negara, melonjak hampir dua kali lipat dibanding IIXS 2024 yang menghadirkan 517 peserta dari 15 negara.

Kenaikan tersebut dianggap sebagai bukti meningkatnya kepercayaan internasional terhadap posisi Indonesia di sektor digital. Peningkatan ini bukan sekadar angka, melainkan pengakuan dunia terhadap posisi strategis Indonesia.

"Dunia kini melihat Indonesia bukan hanya sebagai pasar besar, tetapi juga pusat inovasi digital," klaim Arif.

Selain itu, area pameran turut diperluas hingga 13.000 meter persegi dengan target pengunjung lebih dari 30 ribu orang.

Pertumbuhan yang pesat ini dipandang sebagai sinyal positif yang menunjukkan semakin besarnya daya tarik Indonesia di mata pelaku industri digital internasional, baik sebagai pasar maupun mitra strategis.

Tidak hanya menghadirkan pameran berskala besar, IIXS 2025 juga akan menjadi ajang pertemuan strategis antara pemangku kepentingan industri digital melalui sesi diskusi kebijakan, business matchmaking, hingga demonstrasi teknologi terbaru.

Berbagai inovasi siap dipamerkan mulai dari teknologi jaringan 5G, kecerdasan buatan, cloud computing, pusat data berkelanjutan, robotik, hingga drone.

Kehadiran teknologi ini diharapkan tidak hanya mempercepat transformasi digital nasional, tetapi juga mampu menarik minat investasi baru yang akan memperkuat ekosistem digital Indonesia.

Direktur Indonesia Technology & Innovation (INTI), Hendri Bunardy, menyebutkan bahwa dukungan lintas sektor menjadi kunci kesuksesan.

"Kehadiran Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), Kementerian Perindustrian (Kemenperin), BRIN, BSSN, vendor global, operator telekomunikasi, hingga startup teknologi akan menjadikan IIXS 2025 sebagai forum strategis untuk menyelaraskan kebijakan digital nasional dengan tren global," ia menjelaskan.

APJII menegaskan bahwa IIXS 2025 bukan sekadar ajang pameran. Lebih jauh, acara ini diharapkan menjadi momentum penting menuju visi Indonesia Digital 2045 yang menekankan kemandirian dan kedaulatan digital nasional. Arif menuturkan hilirisasi digital harus mampu memberikan dampak nyata.

"Hasil riset, pengembangan teknologi, dan infrastruktur harus memberi manfaat langsung bagi masyarakat, industri, dan negara," ucapnya.

Selain mendorong inovasi, APJII juga menyoroti tantangan baru seperti lonjakan trafik data yang dipicu penggunaan AI serta meningkatnya kebutuhan akan keamanan digital.

Menurut Arif, infrastruktur digital Indonesia perlu dibangun lebih tangguh, aman, dan adaptif agar mampu menjawab tantangan global.

Dengan skala internasional, ribuan peserta, dan keterlibatan berbagai pemangku kepentingan, IIXS 2025 diyakini akan menjadi salah satu panggung strategis untuk mempercepat transformasi digital sekaligus memperkuat daya saing Indonesia di kancah global.