Deregulasi Investasi masih Sisakan Sejumlah Persoalan

1 month ago 31
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Deregulasi Investasi masih Sisakan Sejumlah Persoalan Foto udara suasana salah satu lokasi industri di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Industropolis Batang, Kabupaten Batang, Jawa Tengah.(ANTARA/Harviyan Perdana Putra)

PEMERINTAH berupaya memperkuat ekosistem investasi nasional melalui Peraturan Pemerintah (PP) No 28/2025 tentang Penyelenggaraan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko (PBBR). Namun sejumlah ekonom menyatakan hal itu bisa menjadi bumerang jika tidak dibarengi dengan pengawasan ketat dan kesiapan institusional.

Peneliti dari Center of Reform on Economics (CoRE) Indonesia Yusuf Rendy Manilet mengapresiasi semangat deregulasi pemerintah namun menyoroti aspek-aspek normatif yang berpotensi menghambat efektivitas kebijakan.

Salah satu persoalan utama yang diwarisi dari regulasi sebelumnya adalah lemahnya kejelasan dalam pengklasifikasian risiko usaha. Yusuf menekankan pentingnya transparansi indikator risiko agar tidak memunculkan interpretasi yang berbeda-beda.

"Ketika pengklasifikasian risiko (rendah, menengah, tinggi) tidak memiliki panduan teknis yang rigid dan transparan, potensi multitafsir, baik dari pelaku usaha maupun dari instansi teknis, tetap ada. Hal ini bisa membuka ruang ketidakpastian hukum," ujarnya saat dihubungi, Minggu (22/6). 

Ia juga mengingatkan, pelonggaran dalam sistem berbasis risiko bisa berujung pada pengabaian prinsip kehati-hatian, terutama dalam sektor berisiko tinggi terhadap lingkungan dan kesehatan.

"Pemerintah harus berhati-hati agar jangan sampai logika percepatan investasi justru mengorbankan aspek keberlanjutan. Terlebih pengawasan pascaperizinan belum dibentuk secara tegas dan terintegrasi dalam PP ini," tambah Yusuf.

Koordinasi dan transparansi
Sementara itu, Koordinator Analis dari Laboratorium Indonesia 2045 (LAB 45) Reyhan Noor mengapresiasi aspek positif dari sisi teknologi yang digunakan dalam PP ini. Namun, ia turut menekankan persoalan perizinan bukan semata pada sistem digital, melainkan juga pada koordinasi dan transparansi.

Da menggarisbawahi dua kelemahan krusial, yaitu koordinasi pusat dan daerah yang masih kerap menimbulkan ketidakpastian hukum, serta lemahnya proses validasi perizinan. Reyhan mencontohkan kasus tambang di Raja Ampat sebagai bukti lemahnya kontrol administratif.

"Proses perizinan yang tidak transparan dan akuntabel seperti yang terlihat dari kasus beberapa waktu terakhir ini di Raja Ampat. Pencabutan izin yang sangat cepat menunjukkan kurangnya kepastian yang diberikan bagi dunia usaha," jelasnya. 

Digitalisasi perizinan
Sedangkan Direktur Kebijakan Publik dari Center of Economic and Law Studies (Celios) Media Wahyudi Askar menilai revisi ini memang menunjukkan arah yang positif, tetapi bisa menimbulkan persoalan baru jika tidak dikelola secara komprehensif.

Salah satu yang ia soroti ialah penggunaan Online Single Submission (OSS) sebagai sistem utama masih menyisakan tantangan, terutama bagi pelaku UMKM yang belum terbiasa dengan platform digital.

Media juga menyatakan, simplifikasi prosedur justru bisa menjadi jebakan ketika terjadi percepatan yang tidak sehat dalam proses administrasi. "Karena tenggat waktu, akhirnya banyak dokumen yang disetujui tanpa pertimbangan yang jelas. Bahkan disetujui otomatis kalau waktunya habis," ungkapnya.

Salah satu kritik paling tajam yang ia sampaikan adalah absennya mekanisme pengaduan publik, padahal hal tersebut sangat penting untuk memperkuat akuntabilitas sistem.

"Poin yang perlu dikritisi juga adalah karena sifatnya yang administratif, cenderung lupa untuk membangun mekanisme pengaduan, semacam aduan publik kalau perizinannya bermasalah," pungkas Media. (Mir/E-1)

Read Entire Article