
Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad meminta agar kasus keracunan siswa sekolah akibat mengonsumsi Makan Bergizi Gratis (MBG) tak terulang kembali di masa mendatang, saat dia merespons kasus yang terjadi di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT)
"Kita harapkan bahwa kejadian-kejadian yang seperti itu tidak terulang," kata Dasco di kompleks parlemen, Jakarta, hari ini.
Dia mengatakan Badan Gizi Nasional (BGN) sudah mempunyai sistem baru dalam melakukan supervisi terkait program MBG.
Menurut dia, sistem tersebut akan mengecek berbagai aspek pelaksanaan MBG di lapangan. "Baik untuk mengecek kualitas makanan, distribusi, maupun dari sisi pembayaran dari MBG ke dapur," kata dia.
Sebelumnya, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah menyelidiki kejadian keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), serta mengupayakan tindak lanjut juga langkah mitigasi.
Kepala BPOM Taruna Ikrar di Jakarta, Jumat (25/7) mengatakan laboratorium BPOM di Kupang melakukan penyelidikan tersebut. Pada kasus di kupang, katanya, sebuah Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) melayani 10 sekolah.
"Sebanyak 10 sekolah itulah yang kita selidiki, dan sekarang laboratorium kami lagi bekerja untuk memastikan apa penyebabnya, dan nanti kalau ada hasilnya kami akan sampaikan," kata Taruna.
Adapun Pemerintah Kota Kupang mencatat ada sekitar 140 siswa yang diduga mengalami gangguan kesehatan akibat mengonsumsi MBG. Pemerintah pun memastikan penanganan medis akan dilakukan secara optimal.(P-1)