Jadi intinya...
- Suami Mpok Alpa, Idung, sangat berduka dan belum sanggup tidur di kamar mereka.
- Idung memilih tidur di ruang tamu karena kamar penuh kenangan bersama almarhumah.
- Ruang tamu Mpok Alpa berkonsep klasik modern, dominasi putih-hitam, dan ada piano.
Liputan6.com, Jakarta Kepergian Mpok Alpa meninggalkan duka yang begitu dalam bagi sang suami, Adji Darmaji alias Idung. Setelah 12 tahun menjalani kehidupan rumah tangga bersama, bayangan kenangan indah bersama almarhumah masih terus hadir di setiap sudut pikirannya. Kehilangan ini membuat Idung belum sanggup kembali menempati kamar tidur mereka, ruangan yang selama ini menjadi saksi perjalanan rumah tangganya. Setiap kali teringat, rasa rindu bercampur pilu membuatnya terasa rapuh dan kehilangan tenaga.
Sejak Mpok Alpa meninggal dunia pada Jumat (15/8/2025), Idung mengaku lebih memilih tidur di ruang tamu ketimbang masuk ke kamar. Baginya, kamar tidur itu masih terlalu sarat dengan memori bersama istri tercinta sehingga sulit untuk dimasuki.
“Untuk sampai saat ini, saya belum masuk kamar. Saya belum ke rumah yang di sana. Karena ingatan saya tuh, aduh, sangat ini gitu, lemes kalau inget itu gitu kan. Karena kan emang mengingatkan saya pada Mpok," ungkapnya dengan suara bergetar saat ditemui di kediamannya di Ciganjur, Jakarta Selatan, Senin (18/8/2025).
Lantas, seperti apa potret ruang tamu Mpok Alpa tersebut? Dilansir dari berbagai sumber, ini dia ulasannya.
Ruang Tamu Berkonsep Klasik Modern
Ruang tamu Mpok Alpa memiliki konsep klasik modern dengan penggunaan panel dinding putih berlis tegas. Finishing cat putih ini memberi kesan bersih sekaligus formal, sementara lis timbul menambah dimensi sehingga ruangan tidak terlihat polos. Di beberapa sisi dinding juga dipadukan dengan ornamen marmer berukuran besar yang berfungsi sebagai elemen dekoratif utama sekaligus focal point ruangan.
Bagian lantai menggunakan material keramik glossy berwarna netral yang memantulkan cahaya sehingga memberi kesan lebih luas. Untuk area duduk lesehan, ditambahkan karpet tebal bermotif sederhana dengan warna gelap agar nyaman digunakan, sekaligus menjadi pembeda zona fungsi dari ruang tamu ini. Elemen karpet juga membuat ruangan lebih hangat dan fleksibel, terutama saat difungsikan sebagai tempat berkumpul banyak orang.
Ketika memasuki ruang tamu, mata akan dimanjakan dengan dominasi warna putih dan hitam yang elegan. Selain sofa, di area ruang tamu juga terdapat sebuah piano besar berwarna hitam. Keberadaan piano ini menambah kesan mewah dan artistik pada ruangan, mencerminkan selera Mpok Alpa dalam menata huniannya.
Saksi Bisu Kesedihan Suami Mpok Alpa
Sejak kepergian Mpok Alpa, sang suami, Ajie Darmaji, belum sanggup kembali ke kamar tidur mereka. Ia mengaku memilih untuk tidur di ruang tamu, sebuah keputusan yang mencerminkan kesedihan mendalam yang dialaminya. Setiap sudut kamar, setiap benda yang ada di dalamnya, mengingatkan Idung pada almarhumah. Bahkan untuk sekadar mengambil pakaian pun, ia harus meminta bantuan asisten rumah tangga.
"Jadi sampai saat ini saya di rumah ini juga belum naik ke kamar saya. Saya masih tidur di ruang tamu. Saya minta baju, minta sarung, minta peci, itu diambilin sama si mbak," tuturnya.
Kesedihan itu tak hanya menyentuh dirinya, tetapi juga anak-anaknya. Sebagai seorang ayah, Idung merasa rapuh.
"Belum kuat saya juga, kayak gitu. Saya pribadi aja yang bapaknya belum kuat gitu, yang suaminya, gimana anak-anak, ya gitu," ujarnya lirih.
Rasa kehilangan itu menekan sekaligus menimbulkan kekhaw...