Menhan Israel, Israel Katz, menyetujui rencana penaklukan Gaza City, Rabu (20/8). Di saat bersamaan, 60 ribu pasukan cadangan Israel diminta ikut serta misi penaklukan tersebut.
Keputusan Israel diambil kala mediator krisis berupaya mendorong upaya gencatan senjata terbaru. Bahkan, Hamas sudah menyatakan menerima usulan gencatan senjata.
Sampai pengumuman persetujuan tersebut, Israel belum memberikan respons perihal usulan gencatan yang disetujui Hamas.
Meski demikian salah satu mediator, Qatar, mengaku optimis usulan gencatan senjata akan disepakati.
Terkait gencatan senjata, Israel menyatakan teguh pada permintaan pembebasan seluruh sandera sebelum adanya kesepakatan perjanjian apa pun.
Adapun seorang pejabat militer Israel menyatakan, wajib militer bagi prajurit cadangan akan dimulai pada September mendatang.
Pejabat yang namanya dirahasiakan itu mengatakan, pasukan utama aktif fokusnya akan tetap pada serangan ke Gaza City.
“Militer telah beroperasi di wilayah Zeitoun dan Jabalia di Kota Gaza sebagai bagian dari tahap awal rencana tersebut,” kata pejabat Militer Israel seperti dikutip dari Reuters.