1 month ago
30
Petani membersihkan kebun kakao mereka seiring meningkatnya harga kakao.(MI/Amiruddin Abdullah Reubie)
PETANI kakao di Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh kembali rajin pergi ke kebun setelah harga kakao meningkat luar biasa sejak sekitar hampir dua tahun terakhir.
Karena itu mereka bertambah semangat lagi membersihkan kebun kakao yang sempat bertahun-tahun ditelantarkan. Sebagian dari mereka juga kembali meremajakan atau membuka lahan kakau baru.
Di Kecamatan Padang Tiji, Kabupaten Pidie, misalnya, jumlah luas lahan kakao berkisar 1.000 ha (hektare). Dari jumlah itu sekitar 800 ha di antaranya sempat lama ditelantarkan petani akibat harga biji kakao anjlok.
Adapun sekarang sekitar 700 ha di antaranya sudah dibersihkan kembali. Lalu sebagian di antaranya sudah mulai diremajakan atau ditanam baru sejak setahun terakhir.
"Ini semakin rajin setelah harga biji kakao kering meningkat Rp100.000 per kilogram. Bahkan tambah semangat sempat 130.000 per kilogram" tutur Muhammad Nasir, Penjabat (PJ) Ketua Forum Kakao Kabupaten Pidie, Senin (14/7).
Nasir berharap kesungguhan petani kembali merawat kebun kakao itu mendapat dukungan dari pemerintah. Di antaranya adalah membina mereka cara merawat kakao dengan benar, terukur dan produktif.
Lalu ada perhatian dari perusahaan industri cokelat dan lembaga swasta lainnya. Hal ini sangat membantu petani meningkatkan produksi dan kualitas. (E-2)
