Liputan6.com, Jakarta AC Milan memulai langkah di Serie A 2025/2026 dengan hasil mengecewakan. Rossoneri tampil di San Siro menghadapi Cremonese, tim yang di atas kertas lebih lemah. Dengan materi pemain top, Milan seharusnya mampu meraih tiga poin.
Namun, kenyataan justru berbeda di lapangan. Milan takluk dengan skor 1-2 dari tamunya tersebut. Gol Cremonese menjadi pukulan telak bagi publik San Siro yang sempat optimistis. Hasil itu pun langsung menimbulkan sorotan besar.
Kekalahan ini dinilai cukup mengejutkan mengingat Milan memiliki amunisi baru dan kualitas skuad lebih mentereng. Akan tetapi, hasil akhir menegaskan bahwa tak semua bisa diukur dari nama besar pemain.
Salah satu sosok yang angkat bicara adalah mantan pelatih legendaris, Arrigo Sacchi. Ia menilai kekalahan Milan dari Cremonese memiliki alasan jelas, bukan sekadar faktor teknis.
Sacchi Bongkar Rahasia Kualitas Cremonese
Dalam wawancaranya dengan Gazzetta dello Sport, Arrigo Sacchi menyebutkan bahwa Milan sejatinya lebih unggul dari segi fisik dan teknis. Tetapi, keunggulan tersebut tidak cukup untuk mengamankan kemenangan.
Menurutnya, Cremonese berhasil membawa pulang poin penuh karena punya kualitas yang tidak dimiliki Milan saat ini. Mereka tampil dengan karakter kuat, kerja sama tim solid, serta semangat pantang menyerah.
“Cremonese jelas lebih rendah, secara fisik dan teknis, namun mereka mencetak dua gol dan memenangkan pertandingan. Mengapa? Jika hanya para pemain, kualitas mereka, dan kaki mereka yang penting, maka Milan seharusnya menang, dan sebaliknya,” ujar Sacchi.
“Ini menunjukkan bahwa dalam sepak bola, dan khususnya di Serie A kita, yang membedakan adalah karakter, semangat tim, kemauan untuk berkorban, dan organisasi. Cremonese memiliki kualitas-kualitas ini, Milan belum. Tapi mari beri mereka waktu, dan saya yakin Allegri akan memperbaiki keadaan,” lanjut Sacchi.
Beberapa Pemain Baru Tak Jadi Solusi Instan
Sacchi juga menegaskan bahwa membeli beberapa pemain baru tidak serta merta bisa mengangkat performa Milan. Menurutnya, sepak bola tak bisa hanya diselesaikan dengan nama besar pemain.
Ia menilai, yang lebih penting adalah membangun identitas tim, mentalitas, serta organisasi permainan yang rapi. Tanpa hal-hal itu, Milan akan kembali kesulitan di kompetisi Serie A.
“Siapa pun yang mengira beberapa pemain baru akan cukup bagi AC Milan untuk membalikkan keadaan setelah musim buruk musim lalu jelas salah,” tutupnya.
(Gazzetta dello Sport)