TEMPO.CO, Jakarta — Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengungkap alasan di balik penunjukan Sahrin Hamid, mantan juru bicara Anies Baswedan, sebagai Komisaris PT Jakarta Propertindo (Jakpro). Pramono menegaskan, salah satu pendekatan utama dalam pengangkatan komisaris adalah kedekatan personal.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Salah satu pendekatan pertama tentunya saya harus mengenal yang bersangkutan. Yang kedua adalah kredibilitas,” kata Pramono dalam seminar bertajuk Mewujudkan Jakarta Top 50 Kota Global Melalui Akselerasi Inovasi Infrastruktur dan Layanan Digital pada Selasa, 5 Agustus 2025 di Balai Kota, Jakarta Pusat.
Ia juga mencontohkan penunjukan mantan Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi Marsudi, sebagai Ketua Dewan Pengawas PAM Jaya.
“Seperti kemarin kan ditanya waktu sebelum habis sidang paripurna mengenai kenapa Pak Prasetyo diangkat sebagai Ketua Dewan Pengawas PAM. Karena memang selama ini beliau ini kan sudah dua periode menjadi ketua DPRD. Tentunya kan tau urusan PAM. Dan saya membutuhkan itu,” ujar Pramono.
Ia menegaskan bahwa pengangkatan dilakukan bukan semata karena kedekatan pribadi, melainkan juga karena kapasitas.
“Jadi hampir semua yang saya angkat adalah orang-orang (yang saya kenal). Walaupun tentunya saya harus mengenal yang bersangkutan, adalah orang-orang yang memang mempunyai kapasitas untuk itu,” katanya.
Penunjukan Sahrin Hamid menjadi sorotan publik karena dikenal sebagai bagian dari lingkaran politik Anies Baswedan. Namun, Pramono tidak menyinggung soal afiliasi politik Sahrin dalam forum tersebut.